Jumat, 08 Agustus 2008

GERILIYA


Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling dijalan.
Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana.
Tubu biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari mudah
melepaskan kesumatnya.
Gadis berjalan disubuh merah
dengan sayur mayur dipunggung
melihatnya pertama.
Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel.
Tubu biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Orang-orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang-gantang
disiram atas tubuhnya.
Tubu biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan
Lewat gardu Belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ngubur ibunya.

Tidak ada komentar: